Belajar Kepemimpinan Dari Air Dan Hewan
Kondisi Papua saat ini kehilangan kepemimpinan atau dengan kata lain manusia papua sedang krisis kepemimpinan.
Kehidupan orang asli Papua saat ini sangat absurd akibat kehilangan jati diri sebagai bangsa, kehilangan kepercayaan diri sebagai manusia dan kehilangan kepemimpinan.
Orang Papua masa depan terancam akibat kolonialisme kapitalisme sedang merampas hak-hak di tanah sendiri termasuk hak hidup terus terancam
Bangsa papua krisis kepemimpinan hidup terlantar seperti anak ayam kehilangan induk, mengancam kehidupan di masa depan akibat dominasi dan monopoli kapitalisme.
Krisis kepemimpinan yang bisa diandalkan sulut untuk ditemukan, baik kepemimpinan dalam sistem kolonial, kepemimpinan adat, kepemimpinan keagamaan dan kepemimpinan politik papua merdeka.
Pemimpin itu banyak namun tidak memiliki kepemimpinan yang bisa melihat kebutuhan memahami keinginan rakyat papua. Pemimpin yang mampu merasakan masalah yang dihadapi oleh rakyat. Pemimpin yang punya kemampuan merawat persatuan, dan pemimpin yang mengerahkan rakyat akar rumput agar berjuang melawan dominasi kolonialisme.
Di saat orang Papua terancam Genosida, Etnosida dan ekosida papua akibat kolonialisme dan kapitalisme sangat dibutuhkan kepemimpinan politik untuk mencari solusi alternatif.
Krisis Kepemimpinan dalam perjuangan Papua merdeka maupun kepemimpinan politik dalam sistem kolonial sudah tidak ada untuk mendengar dan merasakan penderitaan rakyat.
Memang orang papua banyak pemimpin tetapi tidak memiliki jiwa kepemimpinan yang mampu memimpin.
Perbedaan Pemimpin dan Kepemimpinan
Kepemimpinan dan Pemimpin adalah dua hal yang berbeda secara abstrak mendefinisikan. Dimana Pemimpin adalah orang yang memimpin, sedangkan kepemimpinan adalah cara memimpin. Pemimpin adalah pelaku, sedangkan kepemimpinan adalah proses dan tindakan.
Perbedaan pemimpin dan kepemimpinan adalah Pemimpin fokus pada individu yang sedang memimpin atau dipercayakan sebagai pemimpin. Sementara kepemimpinan fokus pada proses dan tindakan atau cara seseorang memimpin dalam satu struktur organisasi formal maupun non formal.
Pemimpin berperan sebagai figur sentral, sedangkan kepemimpinan melibatkan seluruh rangkaian keterampilan dan metode. Pemimpin dapat dilihat dan diidentifikasi, sedangkan kepemimpinan lebih abstrak.Perbedaan dapat dilihat dari cara atau pendekatan seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya. Pemimpin mungkin memiliki gaya kepemimpinan tertentu, sedangkan kepemimpinan termasuk berbagai pendekatan dan strategi.
Dimana seorang pemimpin mengerahkan kapasitas kepemimpinan strategi taktik ditentukan untuk mencapai tujuan. Bagaimana seorang pemimpin memotivasi orang lain, menindak bawahannya. Memberi bimbingan dan motivasi serta memberi suntikan energi positif kepada seluruh anggotanya.
Kepemimpinan proses mengarahkan, mengatur, dan memotivasi orang lain, hubungan yang erat antara seorang pemimpin dengan anggota dan hubungan dengan eksternal dalam hubungan personal maupun hubungan kerja dengan mintra. Tindakan seorang pemimpin dan kemampuan kepemimpinan dapat memengaruhi orang lain untuk mencapai tujuan akhir.
Sikap atau tindakan seorang pemimpin dalam memengaruhi dan mengatur orang lain masyarakat, pemimpin negara pemimpin organisasi dan pemimpin agama saat ini mengutamakan kepentingan individualisme dan kepentingan primordialisme serta politik identitas menghancurkan persatuan.
Sikap pemimpin dan kebijakan diambilnya mempengaruhi kehidupan suatu komunitas masyarakat dan organisasi baik pemerintahan maupun organisasi sosial.
Padahal saat ini abad ke 21 mengutamakan praktek demokrasi keputusan kolektif untuk merawat persatuan. Berbicara kepemimpinan sebelumnya kita membaca dan belajar bagaimana kepemimpinan primitif dan kepemimpinan modern hampir rata menganut sistem demokrasi liberal.
Tidak kalah pentingnya kita belajar bagaimana kepemimpinan dari hewan maupun air bagaimana sikap dan karakter serta strategi dimainkan pemimpin untuk melindungi komunitas. Dan memimpin anggota atau bawahan mengikutinya.
Banyak teori tentang kepemimpinan tetapi kita juga belajar perilaku sikap hewan menjadi pemimpin. Saya menulis ini tidak bermaksud manusia disamakan hewan tetapi tulisan tentang kepemimpinan hewan bisa menjadi ilmu dalam organisasi maupun persoalan bagian dari proses pembelajaran untuk kita semua yang hobby membaca.
Belajar Kepemimpinan itu bukan hanya air tetapi bisa belajar kepemimpinan dari singa dan juga strategi kepemimpinan serigala.
Kepemimpinan singa
Singa adalah pemimpin yang yang berani tegas dan berwibawa, dalam kepemimpinan siga selalu mengutamakan kepentingan komunitasnya, serigala punya sikap konsisten menjalankan amanat yang berikan untuk melindungi habitat dan kehidupan.
Setiap hasil buruan untuk komunitas kadang pemimpin singa biarkan rakyat yang menikmati dia hanya berusaha untuk bunuh mangsa untuk komunitas makan.
Singa memiliki kepemimpinan berwibawa, tegas berani ambil resiko untuk melindungi komunitas dan menjadi pemimpin yang tangguh bertarung dengan musuh.
Sikap dan karakter kepemimpinan singa yang tegas akhirnya rakyat atau komunitas tunduk pada pemimpin dan patuhi setiap aturan ditetapkan.
Pemimpin Singa selalu diam, menyendiri, tidak selamanya tampil agar terlihat populer tetapi saat tertentu dirasa penting dia hadir untuk mengatur dan mengontrol komunitas.
Satu sikap singa adalah tidak pernah kompromi dengan musuh, pemimpin selalu punya alat tawar untuk memenangkan kepentingan. Pemimpin singa selalu taruhan dengan musuh dan menyerang musuh ditaklukkan.
Kepemimpinan serigala
Kepemimpinan serigala berbeda lagi dengan sifat dan karakter serta strategi sifat bunglon.
Serigala dalam kepemimpinan selalu merakyat tidak cari popularitas dan berambisi untuk selalu ada di depan.
Dalam Organisasi gerakan perjuangan perlu belajar strategi serigala hidup berbaur dengan komunitas sehingga musuh tidak bisa membedakan pemimpin karena tidak tampil di depan. Pemimpin serigala selalu memposisikan diri selalu ada di belakang membingungkan musuh.
Ketiga mereka berpindah atau tempat satu lokasi ke tempat lain dalam perjalanan yang berjalan di depan serigala jantan yang tua. Barisan berikutnya adalah serigala betina yang tua, kemudian 3 ekor jantan ditugaskan di belakang yang tua.
Kemudian barisan berikutnya adalah anak anak serigala dengan di lindungi 3 ekor yang siap serang musuh ketiga ada ancaman.
Barisan berikutnya adalah serigala betina betina yang bunting dan yang bisa beranak untuk mempertahankan komunikasi dan ditugaskan serigala jantan untuk melindungi betina.
Kemudian barisan berikutnya adalah serigala mudah dan dewasa siap perang dan pasukan pemberani siap serang musuh dengan strategi perang serang mendadak.
Barisan berikutnya adalah pasukan khusus untuk melindungi pemimpin. Serigala siap mati lindungi perjalanan pemimpin ini jarak terpisah dari pemimpin.
Sedangkan Pemimpin serigala jantan dan betinanya paling belakang terpisah 100 meter dari pasukan pelindung. Pemimpinnya jalan paling belakang betina didepan jantan dibelakang terpisah kurang lebih 20 meter dari betina.
Dari taktik strategi yang digunakan serigala memberikan pelajaran yang patut dicontohi pertama mereka berjalan selalu terpisah, kedua itu kelompok tua yang sudah berusia selalu di depan supaya musuh serang tiba-tiba kelompok tua mati untuk melindungi dan menyelamatkan generasi yang di belakang.
Selain itu mereka juga menempatkan pemimpin yang paling dibelakang supaya musuh tidak serang pemimpin. Untuk melindungi pemimpin barisan tua paling depan siap mati ketiga ada ancaman yang datang sehingga komunitas dan keturunan bisa selamat.
Kepemimpinan Gorila atau Manusia Hutan
Kepemimpinan gorila hampir mirip dengan singa pemimpin tidak pernah terlihat dan tersembunyi tetapi ketiga rakyat atau komunitas diserang maka pemimpin tampil berhadapan dengan musuh.
Ada masalah dalam internal komunitas gorila bermasalah atau pertikaian kedua gorila di berbagai waktu untuk baku pukul seperti pertandingan supaya yang kalah mengakui yang kuat dan menang seperti petinju Ring tinju.
Setelah selesai pemimpin gorila tampil di tengah komunitas untuk mendamaikan dan semua gorila tunduk serta segan kepada pemimpin.
Ketiga salah satu anggota dapat serangan semua bersatu untuk menyerang musuh dari segala arah dan pemimpin gorila maju depan serang musuh.
Kepemimpinan Air.
Sifat air yang terlihat tidak beraturan namun sifat air itu menjadi pelajaran berharga manusia.
Ada empat sifat yang patut ditiru oleh manusia, seseorang yang ingin menjadi pemimpin dalam organisasi sosial organisasi pemerintah organisasi perjuangan dan pemimpin dalam komunitas masyarakat.
Pertama Air selalu mengalir ke bawah. Seorang pemimpin perlu untuk merawat orang-orang yang di bawah pimpinannya.
Pemimpin tidak boleh menjabat semata demi menjilat kekuasaan yang ada. Ia memberikan dirinya untuk perkembangan orang-orang yang berada di bawah pimpinannya.
Air tidak pernah memaksa, melainkan mengikis pelan-pelan, supaya terbuka jalan. Seorang pemimpin perlu sadar, bahwa perubahan adalah sebuah proses. Ia tidak boleh dilakukan terburu-buru, tanpa perencanaan yang matang.
Air juga selalu mencari celah untuk bergerak, bahkan ketika celah itu tidak ada. Ini melambangkan sikap pantang menyerah. Seorang pemimpin harus mencari cara baru, ketika cara lama tak lagi cocok dengan keadaan. Ia tidak boleh menyerah, hanya karena keterbatasan keadaan.
Air siap menampung segalanya. Segala kotoran, racun, sampah dan apapun akan diterimanya, dan akan diolah menjadi lebih baik. Laut dan Danau adalah contoh nyata untuk hal ini.
Tentunya masing masing kepemimpinan hewan tapi juga air ada kekurangan dan kelebihan terapi ada kelebihan yang kita bisa belajar dan menjadi referensi untuk belajar kepemimpinan dalam organisasi maupun kepemimpinan di masyarakat.
Hal yang menarik adalah disiplin dan konsistensi pemimpin dan mengutamakan kepentingan komunitas daripada egois dengan kepemimpinan yang dimilikinya.
Itulah beberapa sifat hewan dan juga air menjadi pelajaran untuk kepemimpinan dan strategi pemimpin serta melindungi pemimpin dari ancaman musuh.
Semoga bermanfaat
BY. Nesta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar