Program Makan Gratis terindikassi sebagi politik pencitraan dan politik populieme kepentingan kekuasaan. Dilihat dari kondisi sosial ekonomi dan politik di Papua masalah
subtansi di di Papua adalah masalah politik harus diselesaikan terlebih dahulu.
Keberadaan Indonesia semua program di Papua ilegal, karena wilayah
Papua masih memiliki status quo, secara politik maupun secara hukum wilayah
Papua tidak terikat sebagai bagian dari Indonesia, tidak ada integrasi bangsa
Papua tidak pernah secara sukarela berinteraksi dengan Indonesia.
Program makan siang gratis upaya pencitraan yang dilakukan TNI
untuk menutupi kejahatan kemanusiaan di Papua. Program
makan siang gratis yang sedang dihadapi oleh TNI upaya cuci nama Indonesia
tetapi juga salah satu strategi politik Kolonialisme Pendudukan dan
Kolonialisme Ekploitasi serta kolonialisme transmigrasi.
Hal ini dilihat taktik politik pengunaan simbol dan praktek
otoritarianisme doktrinasi ideologi politik untuk membentuk indentitas baru
secara dini terhadap anak-anak sekolah.Program makan siang gratis sebenarnya
urusan keluarga yang tidak perlu intervensi pemerintah, pemerintah cuk pikiran
subratruktur pemberdayaan masyarakat atau orang tua anak tersebut supaya mereka
bisa makan bergizi di rumah.
Pemerintah seharusnya membebaskan pendidikan gratis dari SD sampai
perguruan tinggi bukan makan siang gratis hanya politik pencitraan untuk menutupi kejahan negara .
Pendekatan politik Ekploitasi dimana sumber-sumber produksi
makanan bergizi, seperti sangu, ulat sagu, ikan babi hutan segala macam jenis
makanan bergizi diambil alih negara atas nama Pembangunan, Strategis Pembagunan
nasional, kepentingan perusahaan lalu bagi-bagi makanan yang sebenarnya tidak
begizi kepada anak-anak sekolah.
Program makan siang gratis tidak menggunakan orang Papua secara
ekonomi karena semua makanan adalah makanan instan, makan mengandung zat-zat
kimia atu bahan pengawet menjadi penyakit dalam tubuh. Uang
dikeluarkan dalam program gratis tidak menggunakan orang asli Papua karena
semua berasal dari luar Papua.
Bahan makanan sampai petugas yang masak dan menyediakan makanan
(tenaga kerja) bukan masuk dalam program pemberdayaan masyarakat meningkatkan
pendapatan dalam menciptakan lapangan kerja baru. Karena
yang bagi masak adalah TNI di markas mereka.
Program makan siang gratis ini salah satu cara Indonesia untuk
menutupi masalah pengungsi di Papua akibat Perang gerlya TPNPB dan TNI di
Papua. Ribuan ibu-ibu anak sedang
mengungsi sedang hidup di hutan. Makanya
ini TNI sedang melakukan pencitraan hal ini juga menjadi peluru diplomasi
Indonesia di internasional bahwa Papua aman pemerintah Politik Indonesia sedang
perhatikan orang Papua. Ini
politik pencitraan sangat licik dan munafik.
Program makan siang gratis penghianatan terhadap makanan bergizi (
pangan lokal di Papua, seakan selama ini orang tua kami tidak pernah kasih
makan makanan yang bergizi.
Hal dampaknya Etnosida secara sistematis masif dan terstruktur,
dimana anak-anak ini diperkenalkan dengan makanan instan. Dimana anak
Papua tidak melihat makanan asli dianggap makan tidak baik tidak bergizi. Budaya
berkebun memelihara dan melestarikan makan lokal seperti sangu, ubi keladi dan
pangan lokal dianggap tidak penting. Karena Pola makan pola hidup dan cara
pandang sudah berubah dengan budaya luar dengan makanan instan.
Ini salah satu cara menghilangkan indentitas budaya bangsa Papua
sejak dini agar 10 tahun yang akan datang anak Papua kehilangan indentitas
sebagai orang Papua karena terpolarisasi dengan indentitas politik dan pola
hidup dan pola makan yang baru.
Secara politik ini semua strategi politik pencitraan penaklukan
bangsa Papua dimana suatu bangsa Ingin dihancurkan dan dikuasai maka hancurkan
budaya, hilangkan indentitas hilangkan sejarah dengan membentuk indentitas baru
dengan hegemoni dan dominasi membentuk mentalitas baru.
Seharusnya pemerintah Indonesia harus prioritaskan di Papua itu
pertama mendorong perundingan politik untuk selesaikan Akar konflik di Papua. Kedua pemerintah harusnya bertanggung jawab terhadap pengungsi di
Papua menjadi Maslah urgent di Papua. Pendidikan digratiskan dari SD sampai perguruan tinggi. Maslahah makanan tanggung jawab utama adalah orang tua sehingga
pemberdayaan masyarakat agar mereka punya pendapat dan memiliki sumber produksi
menjamin makanan bergizi.
Kedekatan orang tua dan anak bisa retak karena selalu makan instan
di sekolah bisa melahirkan perdebatan dan sentimen seakan orang tua mereka
tidak pernah perhatian dengan makanan bergizi.
Hal ini membentuk mentalitas instan kepada generasi Papua sehingga
kecintaan mereka terhadap budaya makan lokal akan sirna. Program makan siang gratis program penghianatan terhadap makanan
asli Papua.
Seakan anak-anak ini adalah jatun piatu di pesantren atau pantai
asuhan tidak pernah mendapatkan kasih sayang jadi harus diberikan perhatian dan
kasih sayang.
Selama kamu selalu bawah makan perhatian tersebut mereka merasa
kamu orang tuanya dan pahlawan buat mereka sehingga mereka selalu tunduk pada
anda selalu patron tidak bisa melawan.
Kasih makan anak-anak itu tugas orang tua bukan negara. Negara
punya tugas tanggung jawab berikan pendidikan gratis. Memperdayakan orang tua mereka agar orang tua kasih makan
makanan yang bergizi. Negara ciptakan
lapangan pekerjaan, agar orang tua mereka kerja ada sumber pendapatan secara
ekonomi. jangan merampas tanah
mereka dan hutan mereka demi investasi karena tanah merdeka hutan mereka Sumber
makanan bergizi.
Yang butuh Gisi juga itu ibu-ibu hamil anak-anak masih bayi yang
belum sekolah kami tidak butuh makanan gratis yang belum tentu sesuai selera
kami. Negara mau kami makan sehat berikan orang tua kami atau ibu-ibu
kami perbulan atau perminggu biar orang tua kami yang masak dan kasih makan
kami dengan penuh kasih sayang.
Yang kami butuhkan
biaya sekolah gratis, fasilitas sekolah memadai dan guru lengkap di sekolah
serta pendidikan yang berkualitas.Kekayaan alam negeri kami sumbangkan untuk
negara apa salahnya negara memberikan kami pendidikan gratis.
Hasil emas PT Freeport bisa menjamin hak kami agar orang tua
kami tidak sibuk biaya sekolah tetapi mereka kerja untuk kasih makan makanan
bergizi untuk kami. Negara tidak mampu
berikan pendidikan gratis hentikan investasi perusahaan dengan program
hilirisasi dan program pembangunan strategi nasional PSN di Papua.
https://www.youtube.com/watch?v=WEAdDEZtGAE&t=17s
https://youtu.be/WEAdDEZtGAE?t=79
Tidak ada komentar:
Posting Komentar