Rabu, 26 Februari 2025

Program Makan siang Gratis Politik Pencitraan

 

Program Makan Gratis  terindikassi sebagi politik pencitraan dan politik populieme kepentingan kekuasaan. Dilihat dari kondisi sosial ekonomi dan politik di Papua masalah subtansi di di Papua adalah masalah politik harus diselesaikan terlebih dahulu. 

Keberadaan Indonesia semua program di Papua ilegal, karena wilayah Papua masih memiliki status quo, secara politik maupun secara hukum wilayah Papua tidak terikat sebagai bagian dari Indonesia, tidak ada integrasi bangsa Papua tidak pernah secara sukarela berinteraksi dengan Indonesia.
 
Program makan siang gratis upaya pencitraan yang dilakukan TNI untuk menutupi kejahatan kemanusiaan di Papua. Program makan siang gratis yang sedang dihadapi oleh TNI upaya cuci nama Indonesia tetapi juga salah satu strategi politik Kolonialisme Pendudukan dan Kolonialisme Ekploitasi serta kolonialisme transmigrasi. 
 
Hal ini dilihat taktik politik pengunaan simbol dan praktek otoritarianisme doktrinasi ideologi politik untuk membentuk indentitas baru secara dini terhadap anak-anak sekolah.Program makan siang gratis sebenarnya urusan keluarga yang tidak perlu intervensi pemerintah, pemerintah cuk pikiran subratruktur pemberdayaan masyarakat atau orang tua anak tersebut supaya mereka bisa makan bergizi di rumah.
 
Pemerintah seharusnya membebaskan pendidikan gratis dari SD sampai perguruan tinggi bukan makan siang gratis hanya politik pencitraan untuk  menutupi kejahan negara .
 
Pendekatan politik Ekploitasi dimana sumber-sumber produksi makanan bergizi, seperti sangu, ulat sagu, ikan babi hutan segala macam jenis makanan bergizi diambil alih negara atas nama Pembangunan, Strategis Pembagunan nasional, kepentingan perusahaan lalu bagi-bagi makanan yang sebenarnya tidak begizi kepada anak-anak sekolah.
 
Program makan siang gratis tidak menggunakan orang Papua secara ekonomi karena semua makanan adalah makanan instan, makan mengandung zat-zat kimia atu bahan pengawet menjadi penyakit dalam tubuh. Uang dikeluarkan dalam program gratis tidak menggunakan orang asli Papua karena semua berasal dari luar Papua.

Bahan makanan sampai petugas yang masak dan menyediakan makanan (tenaga kerja) bukan masuk dalam program pemberdayaan masyarakat meningkatkan pendapatan dalam menciptakan lapangan kerja baru. Karena yang bagi masak adalah TNI di markas mereka.
 
Program makan siang gratis ini salah satu cara Indonesia untuk menutupi masalah pengungsi di Papua akibat Perang gerlya TPNPB dan TNI di Papua. Ribuan ibu-ibu anak sedang mengungsi sedang hidup di hutan. Makanya ini TNI sedang melakukan pencitraan hal ini juga menjadi peluru diplomasi Indonesia di internasional bahwa Papua aman pemerintah  Politik Indonesia sedang perhatikan orang Papua. Ini politik pencitraan sangat licik dan munafik.
 
Program makan siang gratis penghianatan terhadap makanan bergizi ( pangan lokal di Papua, seakan selama ini orang tua kami tidak pernah kasih makan makanan yang bergizi.
Hal dampaknya Etnosida secara sistematis masif dan terstruktur, dimana anak-anak ini diperkenalkan dengan makanan instan. Dimana anak Papua tidak melihat makanan asli dianggap makan tidak baik tidak bergizi. Budaya berkebun memelihara dan melestarikan makan lokal seperti sangu, ubi keladi dan pangan lokal dianggap tidak penting. Karena Pola makan pola hidup dan cara pandang sudah berubah dengan budaya luar dengan makanan instan.
 
Ini salah satu cara menghilangkan indentitas budaya bangsa Papua sejak dini agar 10 tahun yang akan datang anak Papua kehilangan indentitas sebagai orang Papua karena terpolarisasi dengan indentitas politik dan pola hidup dan pola makan yang baru.
 
Secara politik ini semua strategi politik pencitraan penaklukan bangsa Papua dimana suatu bangsa Ingin dihancurkan dan dikuasai maka hancurkan budaya, hilangkan indentitas hilangkan sejarah dengan membentuk indentitas baru dengan hegemoni dan dominasi membentuk mentalitas baru.
 
Seharusnya pemerintah Indonesia harus prioritaskan di Papua itu pertama mendorong perundingan politik untuk selesaikan Akar konflik di Papua. Kedua pemerintah harusnya bertanggung jawab terhadap pengungsi di Papua menjadi Maslah urgent di Papua. Pendidikan digratiskan dari SD sampai perguruan tinggi. Maslahah makanan tanggung jawab utama adalah orang tua sehingga pemberdayaan masyarakat agar mereka punya pendapat dan memiliki sumber produksi menjamin makanan bergizi.
 
Kedekatan orang tua dan anak bisa retak karena selalu makan instan di sekolah bisa melahirkan perdebatan dan sentimen seakan orang tua mereka tidak pernah perhatian dengan makanan bergizi.

Hal ini membentuk mentalitas instan kepada generasi Papua sehingga kecintaan mereka terhadap budaya makan lokal akan sirna. Program makan siang gratis program penghianatan terhadap makanan asli Papua.
 
Seakan anak-anak ini adalah jatun piatu di pesantren atau pantai asuhan tidak pernah mendapatkan kasih sayang jadi harus diberikan perhatian dan kasih sayang.
Selama kamu selalu bawah makan perhatian tersebut mereka merasa kamu orang tuanya dan pahlawan buat mereka sehingga mereka selalu tunduk pada anda selalu patron tidak bisa melawan.
 
Kasih makan anak-anak itu tugas orang tua bukan negara. Negara punya tugas tanggung jawab berikan pendidikan gratis. Memperdayakan orang tua mereka agar orang tua kasih makan makanan yang bergizi. Negara ciptakan lapangan pekerjaan, agar orang tua mereka kerja ada sumber pendapatan secara ekonomi. jangan merampas tanah mereka dan hutan mereka demi investasi karena tanah merdeka hutan mereka Sumber makanan bergizi.

Yang butuh Gisi juga itu ibu-ibu hamil anak-anak masih bayi yang belum sekolah kami tidak butuh makanan gratis yang belum tentu sesuai selera kami. Negara mau kami makan sehat berikan orang tua kami atau ibu-ibu kami perbulan atau perminggu biar orang tua kami yang masak dan kasih makan kami dengan penuh kasih sayang. 

Yang kami butuhkan biaya sekolah gratis, fasilitas sekolah memadai dan guru lengkap di sekolah serta pendidikan yang berkualitas.Kekayaan alam negeri kami sumbangkan untuk negara apa salahnya negara memberikan kami pendidikan gratis.

Hasil emas PT Freeport bisa menjamin hak kami agar orang tua kami tidak sibuk biaya sekolah tetapi mereka kerja untuk kasih makan makanan bergizi untuk kami. Negara tidak mampu berikan pendidikan gratis hentikan investasi perusahaan dengan program hilirisasi dan program pembangunan strategi nasional PSN di Papua
https://www.youtube.com/watch?v=WEAdDEZtGAE&t=17s
https://youtu.be/WEAdDEZtGAE?t=79





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENGKULTUSAN DAN FANATISME BUTA MEMBUNUH NALAR

FENOMENA PENGKULTUSAN DAN FANATISME BUTA MEMBUNUH NALAR Kepatuhan buta dan fanatisme pengkultusan melahirkan patronisme adalah tantangan dan...