Sabtu, 22 Februari 2025

Lawan Imunitas Dominasi Penguasa

Polisi Menangkap Pelajar Di Jayapura dan sedang introspeksi di Polsek Heram
Polisi Menangkap Pelajar sedang introgasi di Polsek Heram.Jayapura 17 -02/2025

Berjuang melawan Imunitas dalam dominasi penguasa diperlukan persatuan dan nasionalisme sesama orang Papua sebagai bangsa terjajah.

Orang Papua hidup dalam hegemoni neokolonialisme yang penuh dengan diskriminasi rasial, kekerasan militer berbasis rasisme tidak luput dari imunitas 

Imunitas dalam lingkungan institusi negara yang yang katanya penegak hukum dan menegakkan keadilan hanya isapan jempol.

Sejumlah pelanggaran hukum, kekerasan militer fisik maupun psikis, perampasan nyawa manusia secara dan hak demokrasi di pasung atas nama Kamtibmas dan keamanan dilakukan oleh militer di Papua terus dipelihara dengan berbagai dalil.

Refresif kepolisian di Papua terhadap demonstrasi damai dilakukan oleh para pelajar beberapa waktu lalu penuh dengan kejahatan. 

Penangkapan penyiksaan dan pemukulan serta Perampasan hak demokrasi pelajar yang hendak menyampaikan pendapat dimuka dijamin oleh hukum dan undang-undang.

Demonstrasi satu proses pembelajaran yang baik. Proses pembelajaran tentang demokrasi, tentang keadilan kebenaran dan humanisme.

Di sisi lain demo proses pembelajaran  baik untuk berpikir logis, kritis, kreatif produktif  dan perjuangan hak- mereka secara damai serta bermartabat.

Demo juga bagian dari pendidikan dini tentang mentalitas dan mengembangkan kapasitas  mereka serta logika berpikir rasional dengan potensi mereka miliki.

Kepemimpinan dan publik speaking yang baik ketika mereka berbicara didepan orang banyak tidak kaku siap menjadi pemimpin yang baik.

Polisi dan para guru-guru melarang hak mengeluarkan pendapat mereka bagian dari membunuh nalar berpikir logis dan membunuh karakter mereka.


Ruang seperti ini dibungkam mereka lari hal yang negatif seperti minuman keras, narkoba pergaulan bebas yang tidak produktif dan berdampak pada generasi muda terjerumus dalam dunia hedonisme Menghancurkan moralitas.


Saat ini kita bisa lihat anak-anak pecandu narkoba minuman keras seks bebas berdampak generasi mudah Papua terancam akibat HIV AIDS.

Di sisi lain mereka terjerumus hal yang yang menghancurkan moralitas dan menghancurkan masa depan faktor lain adalah karena kondisi ekonomi.

Dimana anak tidak mampu biaya sekolah putus sekolah, ada yang terjun dalam bisnis narkoba dan bahkan mengeksploitasi tubuh mereka demi mendapatkan uang.

Herannya polisi tidak pernah menangkap aktor-aktor sedang menjalankan bisnis narkoba minuman keras transaksi seksual dan perdagangan manusia dijadikan objek seks bebas berdampak pada tingginya angka HIV AIDS di Papua.

Malahan mereka berjuang tentang keadilan dan hak-hak mereka melalui demonstrasi damai dianggap hal yang salah itu kekeliruan.

Pengetahuan yang baik dan guru terbaik adalah pengalaman berikan mereka ruang untuk belajar dan berekspresi tanpa dibatasi.

Sebenarnya siapa memelihara kejahatan dan imunitas di tanah Papua ini ?

Mari kita bertanya kepada penegak hukum.


#LawanImunitas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENGKULTUSAN DAN FANATISME BUTA MEMBUNUH NALAR

FENOMENA PENGKULTUSAN DAN FANATISME BUTA MEMBUNUH NALAR Kepatuhan buta dan fanatisme pengkultusan melahirkan patronisme adalah tantangan dan...