Senin, 05 Mei 2025

Rakyat Adalah Tuhan, Istilah Pemerintah Kesesatan Logika

Revolusi Kesadaran

Rakyat Adalah Tuhan, Pemerintah  Ciptaannya,Istilah Pemerintah Kesesatan Logika Dan Manipulasi Kesadaran Palsu

Harus ada pendidikan kritis untuk melahirkan revolusi kesadaran kritis agar tidak terjebak dalam narasi yang menyesatkan dan menyihir paradigma rakyat dengan manipulasi serta kesadaran palsu.  Pendidikan kritis sangat penting dalam membentuk masyarakat yang lebih adil, damai, dan setara. Dengan pendidikan yang baik, manusia bisa berpikir kritis, memahami isu-isu sosial, dan bertindak berdasarkan pengetahuan dan nilai-nilai kemanusiaan serta keadilan.

Hal selama ini tidak kritis adalah istilah pemerintah dan konsep dasar berdirinya suatu negara. Rakyat Adalah Tuhan dan rakyat juga lajak disebut Pemerintah. Karena Istilah Pemerintah itu cocok untuk rakyat, namun alat yang diciptakan Rakyat diberi nama pemerintah adalah manipulasi dan kesesatan logika 

Kontradiksi Negara dan Pemerintah  

Apakah Rakyat Tuhan Diatas Pemerintah Atau Pemerintah Tuhan Diatas Rakyat Inilah satu pertanyaan yang jarang kita pertanyakan akibatnya kesenjangan dan penindasan terhadap rakyat akibat kesalahan nama dan kesesatan logika. Siapa sesungguhnya Tuhannya Negara dan siapa Tuhannya rakyat ini pertanyaan ini tentu terlihat ambiguitas, karena Tuhan adalah Tuhan yang diyakini oleh sebagian orang melalui agama dan keyakinan masing-masing.

Maka jawabannya kita akan menjawab adalah Tuhan itu bukan pemerintah bukan juga rakyat tetapi Tuhan adalah penciptaan semua isi alam semesta dan manusia. Dan pemerintah adalah wakil Tuhan di bumi. Tetapi ini bukan yang diyakini manusia secara individu maupun lewat agamanya tetapi ini persoalan siapa Negara dan pemerintah serta siapa yang menciptakan negara dan pemerintah dialah Tuhan atas ciptaannya. Tentu Tuhan yang lebih besar memiliki kekuatan supranatural  dari Negara dan manusia adalah penciptanya, tetapi kita bahas disini adalah Rakyat Tuhan atas Pemerintah atau pemerintah Tuhan atas rakyat.

Karena itulah kita perlu menjelaskan secara abstrak perbedaan negara dan pemerintah apa tugas dan fungsinya  apa tujuan adanya dan pemerintah dengan memperdalam perbedaan sering kali melahirkan kontradiksi atau penafsiran disamakan antara pemerintah dan Negara. Sering kali kita tidak bertanya atas kontradiksi dan kesenjangan antara negara dan pemerintah kerap terjadi atau kita sering menyebut.

Kontradiksi dan kesenjangan ini terjadi akibat salah pemaknaan atau penafsiran yang keliru, sebab kebanyakan orang negara dan pemerintah itu satu pada hal ada perbedaan secara fundamental dan esensinya.

Siapa Tuan Pemerintah Atau Rakyat 

Untuk mengetahui perbedaan antara pemerintah dan negara ini kita kembali pada konsep dasar pembentukan negara dan pemerintahan, siapa yang bentuk negara siapa bentuk pemerintahan dan apa tujuan pembentukan negara dan pemerintah. Untuk menjawabnya diawali pertanyaan adalah apa  dan siapa itu negara ? Jawabannya secara abstrak negara adalah wilayah atau tempat tinggal masyarakat. Didalami bahasa Yunani negara disebut Chora, Chora artinya adalah wilayah atau tempat tinggal manusia atau rakyat.

Terus pertanyaan berikutnya apa dan siapa itu pemerintah ? Sipa siapa yang bentuk pemerintah ? Jawabannya secara singkat kita akan mengatakan pemerintah adalah sebuah organisasi yang dibentuk oleh rakyat untuk membantu kehidupan mereka, memberikan perlindungan dan memberikan jaminan keselamatan serta bekerja untuk mereka. 

Disini sangat jelas bahwa pemerintah itu adalah pelayan rakyat atau abdi rakyat. Jadi apabila negara diartikan sebagai pemerintah itu pergeseran atau penyimpangan makna karena negara dan pemerintah beda makna juga berbeda definisinya.

Peradaban Konsep Modern Yunani

Semua konsep modern yang diadopsi sebagian besar negara di dunia tentang sistem negara dan demokrasi serta pemerintahan adalah Yunani. Karena itulah Yunani adalah salah satu tempat atau pusat peradaban dunia  lahirnya konsep negara dan pemerintahan modern di dunia ini Yunani juga melahirkan filsuf besar seperti Socrates plato dan Aristoteles juga filsuf lainya.

Pemikiran dari filsuf Yunani jugalah telah memberikan kita pengertian bahwa pemerintahan adalah milik rakyat atau yang disebut dengan demokrasi. Demokrasi sendiri berasal  bahasa Yunani dari kata Demos Kratos, kata demos yang artinya adalah rakyat sementara itu kata Kratos artinya artinya adalah majikan, pemilik, tuan dan dewa atau Tuhan. Dengan pengertian dan asal usul kata demokrasi tersebut telah memberikan kita pengertian bahwa Rakyat adalah tuan atau Tuhan pemilik pemerintahan.

Kita bisa mengartikan demokrasi yang artinya rakyat dan rakyat adalah majikan bisa kita sebut rakyat itu penguasa atas pemerintah. Hal ini juga berhubungan juga dengan istilah dalam bahasa lain menyebutkan bahwa,” Fox Populi Fox Dei” yang artinya “Sura rakyat adalah suara Tuhan” atau kehendak rakyat adalah kehendak Tuhan.

Karena itulah kehendak rakyat yang adalah manusia hidup di suatu wilayah yang tadinya bersepakat bentuk negara dan pemerintahan sebagai alat untuk bekerja buat mereka. Kehendak rakyat juga adalah dasar berdirinya negara dan kontitusi negara berdiri dalam kehidupan suatu masyarakat. 

Konsep Dasar Negara Dan Pemerintah

Dari penjelasan dan pengertian tentang negara juga pemerintah memberikan kita dasar dari negara dan pemerintah mengingatkan kita pada konsep negara dan pemerintahan dalam filsafat moral Thomas Hobbes dan tokoh Realisme Jhon Lacke penerus hobbes.

Konsep negara menurut Thomas Hobbes bahwa Negara adalah Leviathan, Leviathan artinya Monster laut yang besar. Menurut hobbes negara itu seperti monster laut yang besar dibentuk bisa menelan, menguasai  mengontrol  mengendalikan dan mengawasi serta melindungi semua. Namun menurut Thomas negara bisa menguasai semua tetapi harus memiliki kontitusi atau aturan yang jelas untuk melindungi, memelihara, merawat kepentingan publik atau kepentingan rakyat. Karena Hobbes dalam filsafat moral mengatakan bahwa sebelumnya kehidupan manusia dan alam semesta hidup dalam kebebasan tanpa dikontrol dan diawasi oleh kekuasaan termasuk tidak ada negara.

Manusia secara individu memiliki kewenangan dan kebebasan serta hak individu tidak ada batasan atau aturan yang membatasi setiap individu. Mereka hidup dalam kebebasan berjuang masing-masing untuk mencapai keinginannya dengan ego serta potensi eksistensial untuk keluar dari  kehidupan lama ke kehidupan baru. Maka saat itu manusia bisa disebut sebagai serigala atas manusia lainya untuk mencapai keinginan individu didorong ego bisa berpotensi konflik. 

Untuk itulah individu manusia yang adalah masyarakat hidup di suatu wilayah bersepakat untuk membentuk negara sebagai alat untuk bekerja bagi mereka. Masyarakat atau manusia secara individu tersebut juga memberikan kewenangan dan hak-haknya kepada negara untuk mengawasi mengontrol dan melindungi kepada negara di dalamnya  pemerintahan dibentuk.

Sementara itu Menurut Jhon Lacke dalam filsafat  politik dan realismenya mengatakan Negara adalah alat kontrak sosial dibentuk sebagai alat kerja bagi rakyat. Menurut Lacke “ Negara alat kontrak Sosial” diberikan kewenangan dan hak-hak pengelolaan terbatas kepada negara. Artinya masyarakat atau manusia secara individu memiliki hak-hak dan kewenangan kepada negara untuk bekerja bagi mereka. Namun rakyat atau manusia secara individu tidak pernah memberikan kewenangan dan hak-hak  sepenuhnya kepada negara namun diberikan kewenangan terbatas untuk mengelola mengawasi dan melindungi hak-hak individu tersebut.

Teori Agama Konsep Penciptaan 

Dilihat dari penjelasan tentang awal berdirinya negara dan diciptakannya pemerintahan organisasi yang diberi nama istilah pemerintah tersebut mengingatkan kita pada teori agama tentang penciptaan manusia.Dalam kitab perjanjian lama yaitu kita kejadian  yang berbicara tentang Tuhan menciptakan  segala isi di planet bumi ini segalah isinya, langit dan isinya dan juga di laut selama 5 hari. 

Setalah Tuhan menciptakan semua isi alam semesta ini dengan berpasangan hewan, tumbuhan yang di darat maupun di udara juga yang hidup di laut laut tidak sendirian. Hal ini juga berhubungan dengan hukum 12 hukum alam semesta dan salah satu hukumnya adalah hukum  polaritas dimana segala sesuatu selalu ada pasangan misalnya siang dan malam, terang dan gelap, tertawa dan menangis maskulin dan feminin.

Kembali pada hukum penciptaan bahwa selama 5 hari di menciptakan semua hewan tumbuhan buah- buahan dan segala macam isinya, pada hari ke 6 Tuhan berpikir terhadap semua dia ciptakan. Kemudian Tuhan merasa ada yang kurang dari semua hal dia ciptakan itu lalu Tuhan berpikir bahwa semu ciptaan ini untuk apa, siapa yang menikmati, siapa yang merawat dan melindunginya.

Setelah itu Tuhan memutuskan manusia dari tanah tujuan utama Tuhan berpikir menciptakan manusia sebagai pemimpin untuk semua ciptaan sebelumnya. Agar manusia menjadi pemimpin atas semua ciptaan Tuhan agar manusia memimpin, memelihara, merawat, melindungi dan menikmati ciptaan untuk menjaga keseimbangan kehidupan alam dan manusia.

Pada awalnya Tuhan menciptakan Adam terlebih dahulu kemudian Tuhan berpikir adam seorang diri tidak bisa melindungi dan memelihara ciptanya. Untuk menjaga keseimbangan dan menjadi mitra kerja untuk sama-merawat ciptaan tuhan menciptakan hawa. Tuhan Menciptakan hawa bukan menjadi pembantu atau pelayan, sebab Tuhan mengambil tulang rusuk adam dari rusuk di  samping artinya adam dan hawa berjalan setara berdampingan bukan depan belakang atau tulang kaki dan tulang kepala depan. Tuhan juga mengambil tulang dari dekat dengan ketiak dan tangan supaya saling merangkul saling kerja sama.

Hal ini berkaitan dengan kesetaraan dan keadilan karena tuhan menciptakan semua hewan berpasangan untuk menjaga keseimbangan. Dimana dalam hukum alam semesta yaitu  hukum yang ke 10 tentang hukum polaritas berbicara tentang Yang dan Yin. Kemudian hukum alam semesta yang ke 12 tentang hukum kesetaraan feminisme.

Tuhan menciptakan manusia pada hari ke 6 kemudian memberikan madat kepada Adam dan Hawa atau kepada manusia ciptanya diberikan mandat penuh untuk memelihara, melindungi merawat melestarikan semua ciptaan. Manusia diberikan madat atau kewenangan  secara langsung kepada manusia menjadi pemimpin atas ciptaan, termasuk hak-hak untuk menjaga keseimbangan.

Mandat dari Tuhan tersebut sangat jelas diberikan kepada manusia secara personal, maka berdasarkan mandat dan kewenangan Tuhan berikan itu digunakan untuk membentuk alat yang namanya  negara.Selanjutnya rakyat juga menciptakan organisasi yang disebut pemerintah untuk menggunakan negara untuk memelihara dan merawat serta bekerja untuk rakyat yang merupakan manusia ciptaan Tuhan.

Hal ini memberikan kita pengertian bahwa memiliki mandat dan kekuasaan atas semua ciptaan adalah manusia secara individu kemudian manusia menciptakan negara dan pemerintah. Tidak dapat dibenarkan juga apabila pemerintah adalah wakil Allah di dunia sesungguhnya hanya manipulasi membenarkan keberadaan mereka dan untuk menindas rakyat. Kapan dan dimana Tuhan memberikan mandat kepada pemerintah sebagai wakil Tuhan di dunia?

Narasi ini hanya narasi kosong dan dalil yang digunakan untuk merampas dan memonopoli hak-hak rakyat diberikan mandat langsung oleh Tuhan. Pemerintah wakil Allah bisa dikatakan logika sesat atau paradigma menyesatkan semua orang supaya mereka menjadi penguasa diatas penciptanya yaitu rakyat. Karena Negara dan pemerintah hasil ciptaan rakyat untuk bekerja atau menjadi pelayan rakyat.

Ciptaan Menyalahgunakan Mandat 

Dari pengertian dan konsep dasar berdirinya negara dan di dalamnya pemerintah yang diberikan kewenangan oleh individu dalam masyarakat maka rakyat Tuan atau bos atau majikan sang pencipta memiliki kuasa diatas negara.Jadi jikalau negara dan  pemerintah termasuk dewan perwakilan rakyat DPR membuat undang-undang namun bertentangan dengan kehendak rakyat maka undang-undang tersebut inkonstitusional atau ilegal.

Dari inkonstitusional tersebut efek yang ditimbulkan luar biasa yaitu penindasan dan perampasan. Efek yang ditimbulkan dari inkonstitusional tersebut juga adalah pemerintah bisa atau boleh di Impeachment dan dewan perwakilan rakyat DPR bisa dibubarkan oleh rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi sekaligus pemilik atas negara dan pemerintah.

Karena yang menjadi permasalahannya adalah terlalu banyak produk undang-undang yang dilahirkan oleh pemerintah bersama DPR namun kebanyakan inkonstitusional alias bertentangan dengan amanat atau bertentangan kehendak rakyat semua kepentingan oligarki pemerintah. Di sini kami tidak bisa memberikan contohnya satu persatu sebab jumlah undang-undang terlalu banyak  yang terindikasi korup dan inkonstitusional itu sangatlah banyak di Indonesia ini. Jika dijumlahkan bisa mencapai 90% an persen .

Dari semua undang-undang inkonstitusional  yang diciptakan pemerintah yang terbaru undang-undang Menembus Men Law undang-undang TNI dan lainya kita tahu bahwa ini semua ada sebuah indikasi kuat telah terjadi usaha kudeta serius terhadap kedaulatan rakyat. Mereka ingin  merebut kedaulatan negara dari tangan  pencipta atau pemilik sah yaitu  rakyat ke tangan pemerintah yang tadinya hanya mandataris dengan kata lain wakil rakyat atau pembantu rakyat.

Pemerintah Menjalankan Mandat 

Untuk memahami lebih jelas kita menjelaskan secara abstrak menggunakan analogi sederhana atau simpelnya, apa perbedaan pemilik dan mandataris. Ibaratnya saya punya tanah lalu saya memberikan mandat kepada seseorang dengan menggunakan nama saya untuk mengelola tanah ini. Tentu sebagai pemilik saya akan memberikan syarat atau sebuah perjanjian bahwa mandataris itu bisa kelola tanah tapi harus menyetorkan sebagian besar hasil  tanah kepada saya lalu sebagian kecil boleh dia dapat atau ambil. Itulah arti mandataris. Jadi mandataris bukanlah pemilik tetapi utusan, pemilik itu adalah rakyat dan pemegang mandataris itu presiden dan DPR yang disebut pemerintah memberikan tugas sebagai utusan atau mandataris atau pembantu rakyat.

Dari sini kita melihat sangat jelaslah bahwa betapa kejamnya selama ini telah terjadi korup yang sangat luar biasa dan menyalahgunakan kewenangan yang diberikan rakyat kepada pemerintah sebagai pembantu. Dalam sistem bernegara dimana mandataris atau utusan pembantu rakyat tersebut mengudeta hak kepemilikan kekuasaan rakyat atau hak kedaulatan negara dari tangan rakyat oleh pembantu. 

Ciptaan Mengudeta Kedaulatan Sang Pencipta 

Kedaulatan dan kekuasaan yang dimiliki rakyat dikudeta dengan berbagai manipulasi dan dalil oleh ciptaan adalah yang sengat tidak etnis dibubarkan.Karena hal ini  tindakan yang terpuji dan sangat kejam juga pengkhianatan terhadap pencipta yang merupakan ahli waris dari atas negara. Yang jauh lebih kejam dan  lebih mengejutkan adalah kudeta hak kedaulatan rakyat ini bukan sesuatu serta merta tetapi sesuatu yang terjadi secara subconsiunes atau alam bawa sadar kita.

Seperti kita sudah jelaskan sebelumnya bahwa di dalam sebuah negara rakyat itu seperti Tuhan atau sang pencipta tapi coba bayangkan organisasi yang dibentuk oleh rakyat yang bertujuan untuk melayani dan membatu mereka (rakyat) dinamai lagi pemerintah. 

Hal ini kita anggap biasa bukan sesuatu yang perlu dipermasalahkan mungkin juga berpikir pemberian nama pemerintah bukanlah kesalahan yang tidak disengaja dan tidak perlu dipersoalkan tetapi ini adalah sebuah manipulasi pemberian nama pemerintah. Manipulasi yang menyihir semua manusia di muka bumi ini agar semua orang tidak tahu bahwa sesungguhnya mereka adalah majikannya yang punya kuasa harus dihormati. Tetapi yang kita saksikan tiba-tiba mereka ini tunduk bersujud dan menjadi bawahan dari pembantu atau dibawah ciptaannya tadi.

Yang seharusnya kaki rakyat menginjak diatas kepala pembantu atau kepala pelayan justru terbalik, kini kaki pembantu atau kaki pelayan injak diatas kepala majikan atau tuanya sekaligus penciptanya. Bukankah rakyat yang merupakan pencipta harus berhak  injak-injak  kepala pelayan atau pembantu (pemerintah ) karena yang berkuasa adalah sang pencipta ? Sebaliknya pencipta menginjak kaki diatas kepala rakyat.

Kesalahan Pemberian Nama Melahirkan Penyimpangan.

Ini akibat kesalahan nama tadi, pemberian nama pemerintah adalah sebuah manipulasi dan sengaja diberikan nama pemerintah. Karena istilah pemerintah itu merupakan orang yang diperintah maka nama pemerintah  sebuah manipulasi yang sangat dalam, sebab kita mencari penjelasan dari kata pemerintah artinya sangat jelas bahwa adalah orang yang memerintah atau atasan yang memberikan perintah kedudukan level paling atas dan punya kekuasaannya.

Ini sangat bisa dikatakan sangat  kejam tetapi juga  kekeliruan dan manipulasi sangat luar biasa dengan pemberian nama pemerintah. Nama yang  harusnya dan  layak atau cocok adalah diberi nama pembantu tau pelayan. Yang jadi pertanyaan adalah bagaimana bisa terjadi seperti sekarang kita saksikan aneh tapi ini nyata bayangkan “Ciptaannya memerintah Penciptanya”. Bukankah ini sebuah kesalahan fatal, dan ini merupakan sebuah kesesatan logika yang luar biasa dan sangat miris manipulasi dan pembodohan rakyat tidak pernah sadar.

Ini adalah yang awal kami sebut dengan penyimpangan yang luar biasa dan kesesatan paradigma yang sedang terjadi akibat  kesalahan pemberian nama pemerintah seharusnya rakyat itu pemerintah dan pemerintah itu kasih nama pelayan. Jika sudah memahami baca penjelasan ini  jangan pernah kita katakan apalah arti sebuah nama, “tidak” salah memberi nama impact-nya berpengaruh bisa jungkir balik dunia. Dan sihir dan paradigma sesat ini sudah mempengaruhi dunia akibatnya  penindasan  terhadap rakyat terjadi.

Karena nama itu legitimasi dan memiliki kuasa menjelaskan fungsi dan tugas dan nama selalu memberikan dampak yang terjadi. Ini Bukan hanya di Indonesia tetapi di negara-negara lain sudah menggunakan nama hasil manipulasi untuk kepentingan dan kudeta kedaulatan rakyat.

Istilah Pemerintah Manipulasi dan Kesesatan Logika

Jika di Indonesia kita menyebutnya pemerintah bahasa inggrisnya disebut goverment  tetapi kita tahukah apa artinya goverment. Govern yang artinya adalah pengendali atau mengendalikan sedangkan Men artinya adalah pikiran ( pengendali pikiran). Ini artinya kita bicara soal subconsiuness atau mengendalikan alam bawah sadar, tahukah kita bahwa istilah adalah istilah langitan atau turun dari langit. Sebab yang boleh memerintah itu adalah Tuhan atau dewa karena mereka adalah pencipta maka merekalah yang memerintah .

Kita coba ingat kembali peradaban Mesir guno atau Yunani  atau jaman feodalisme film tentang raja-raja dulu itu menjuluki diri mereka sebagai jelmaan dari dewa seperti Firaun di Mesir dan raja Yunani kuno seperti dewa Zeus  Itulah sebabnya mereka menggunakan istilah pemerintah untuk manipulasi dan mengudeta kekuasaan.

Tetapi peradaban modern yang dibawah oleh Yunani tepatnya di Athena menjelaskan kepada kita bahwa dewa atau Tuhan tadi adalah rakyat. Karena rakyatlah mendirikan negara sekaligus menciptakan pemerintah makanya disebut demonskratos  artinya rakyat adalah Tuhan atau tuan dan rakyat adalah pemerintah. Jadi seharusnya yang  memerintah itu adalah Rakyat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi atas  organisasi  yang dibentuk dalam negara salah beri nama pemerintah tersebut.

Sekarang realitas kita saksikan siapa yang dia perintah ?  Yang terjadi logika terbalik dan kesesatan sebab pelayan, pembantu, utusan atau mandatarisnya yang tadi sedang memerintah majikannya. Ini seharusnya majikan memerintah pembantu atau pelayan bukan pelayan memerintah majikan, inilah kesesatan dan kekeliruan sangat biadab. Bagaimana pemilik atau pencipta yang diperintah oleh pelayan yang diberikan tugas memerintah tuan atau pemiliknya keterlaluan dan sangat kurang ajar sekali bukan, ini sangat keterlaluan dan tidak ada penghormatan sama sekali. 

Dari penjelasan dalam tulisan ini memberikan penyadaran nya bahwa apa yang seharusnya dilakukan, dan siapa yang sebenarnya berkuasa atas negara juga siapa yang sesungguhnya pemerintah. Dengan menyadari hal  ini kita harus berpikir pendidikan kritis menyiapkan kader revolusioner atau Revolusi kesadaran di negeri yang rakyat tertindas bahwa merekalah sesungguhnya penguasa dan pemilik atas suatu negara. 

Revolusi Kesadaran Dan Pergantian Nama 

Revolusi kesadaran kritis bukan hanya di Indonesia, bukan hanya kita di Papua tetapi di seluruh dunia bahwa yang berkuasa dan pemerintah adalah rakyat dan nama pemerintah harus diganti rakyat disebut pemerintah dan pemerintah ganti namanya menjadi pelayan atau pembantu.

Pergantian nama ini hal yang penting untuk menghindari penindasan istilah ini memberikan legitimasi yang memberikan mereka kekuasaan yang sangat korup otoriter dan sewenang-wenang tidak sesuai amanat atau mandat diberikan. Nama tersebut melegitimasi penyelewengan manipulatif kekerasan perampasan dan pengisapan terhadap pemilik negara dan monopoli hak-hak rakyat. Kita harus mengembalikan Kedaulatan bangsa dan negara kepada pemilik dan trek yang benar dengan diawali pergantian nama dan pemberian nama yang tepat.

Stop menggunakan nama atau istilah goverment atau yang sangat manipulatif, sebab nama ini bisa menipu dan menyesatkan logika serta paradigma rakyat  alam bawa sadar semua orang. Mari kita ganti istilah korup yang dimanipulasi yaitu memerintah tersebut nama yang lebih tepat, ada beberapa istilah ini bisa digunakan misalnya “Pelayan Rakyat” Babu rakyat ”Pembantu Rakyat” “penolong rakyat” abdi rakyat” mandataris rakyat dan  pegawai rakyat pesuruh rakyat. Yang penting nama sesuai dengan mandatnya atau istilah yang tepat agar tidak menimbulkan menyalahgunakan kewenangan dan manipulatif.

Hal yang sangat penting dan fundamental adalah penamaan atau istilah ini kita gunakan secara kompak satu suara. Dari sekian istilah di atas satu istilah sebagai alternatif kita putuskan satu suara untuk menggunakan satu istilah yang tepat menurut saya adalah pelayan rakyat. Sebarkan ini kepada seluruh rakyat ini tertantang revolusi kesadaran kritis terhadap kekuasaan yang menindas rakyat. Sebarkan kebenaran kepada  rakyat untuk selalu kritis melihat sesuatu dan menggunakan istilah yang tepat terhadap sesuatu.

Penamaan bukan hanya  sebuah istilah tetapi ada spirit atau roh  didalamnya dari nama yang kita gunakan atau menamai terhadap sesuatu sesuai dengan fungsi dan kegunaannya.  Kepada seluruh rakyat harus sepakat untuk menggunakan istilah yang tepat ini yaitu pelayan rakyat, sebab penamaan ini bukan hanya sebuah istilah tapi ada spirit atau roh didalamnya.

Menggunakan istilah yang tepat agar negara akan berjalan di rel yang benar menggunakan istilah yang salah maka negara akan menggunakan nama melakukan kejahatan terhadap rakyat yang adalah pemilik atas negara dan menjadi majikan atas pelayannya  yang diberikan mandat.

Jika tidak negara akan jatuh dalam kesesatan dan kegelapan, maka diperlukan bukan hanya revolusi kesadaran dan reformasi namun yang diperlukan tetap revolusi secara fundamental dan mendasar yaitu bubarkan sistem bubarkan pemerintah dan DPR buat sistem baru mengganti seluruh pelayan dalam negara.

Revolusi melahirkan sistem baru dan pelayan baru menggunakan alat milik rakyat untuk melayani tuan atau majikannya sesuai amanat.Mari kita berpikir kritis dan gunakan logika menghadapi kejahatan dan manipulasi dengan kesadaran Palsu .

Nesta


Revolusi Kesadaran Kritis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENGKULTUSAN DAN FANATISME BUTA MEMBUNUH NALAR

FENOMENA PENGKULTUSAN DAN FANATISME BUTA MEMBUNUH NALAR Kepatuhan buta dan fanatisme pengkultusan melahirkan patronisme adalah tantangan dan...