Minggu, 27 April 2025

Saat Gereja Dan Pemerintah Hancurkan Indentitas Bangsa


Pengingat : Saat Gereja Dan Pemerintah Hancurkan Indentitas Orang Yahukimo. 

Terlepas Prinsip politik dan Prinsip Ideologi saya Ones Suhuniap dan Orang tua saya Ones Pahabol, SE MM sangat terharu dengan video berikut ini tentang budaya dan Indentitas suku Yally sehingga  sedikit pandangan sebagai orang Yally. Tetapi ini bukan soal primodialisme dan bukan indentitas politik tetapi ini soal etnosida terhadap budaya suku yally khusus, sekitar anggruk, heluk ikma, seng ikama dan solo ikma.

Kehancuran dan  penaklukan suatu bangsa sekaligus  manusianya punah  apabila nilai- nilai budaya, nilai seni dan penutur bahasa  tidak dirawat dan dilestarikan. Ketika generasi mudah tidak lagi menggunakan bahasa,  tidak lagi bernyanyi  menggunakan bahasa untuk menceritakan tentang kehidupan, tentang peradaban manusia, kehidupan sosial  cerita rakyat tentang gunung, sungai, peristiwa  atau fenomena alam sudah pernah terjadi dan masa lalu masa kini dan harapan masa depan.

Ini bukan hanya soal politik tetapi ini tentang indentitas atau hirarki suatu bangsa yang memiliki nilai positif  yang patut dipelajari karena mengandung ilmu pengetahuan yang mengandung nilai filosofis dan filsafat suatu bangsa. Semua pengetahuan tentang kehidupan satu bangsa basis materi adalah nilai-nilai kultural  sering kali dianggap tidak berguna ketika suatu bangsa atau suku terjadi regenerasi akibat generasi tua sudah ditelan usia.

Selain itu pengaruh budaya populer luar  melalui dan polarisasi melalui  pemerintah maupun budaya baru, bahasa dan sistem kepercayaan yang datang menghancurkan dan memusnahkan nilai sakral yang mempertahankan peradaban manusia  dan kehidupan dengan berbagai dalil sebagai kebenaran.

Nilai budaya yang mengatur nilai-nilai  dan norma sosial tarian adat, dalam bahasa yally yungkul pada saat pesta babi tahunan, pesta tukar babi dari kampung satu dengan kampung lain baku  dibayar babi.Semua tradisi kehidupan  dan peradaban  orang yally diceritakan atau di nyanyikan lewat lagu dalam  pesta.

Lagu-lagu dinyanyikan bukan hanya lagu di nyanyikan mengandung arti makna kehidupan juga  Cerita tenang tanah, gunung, tentang sungai yang memberikan kehidupan manusia dari turun temurun sejak moyang sampai dengan berganti generasi.

Dalam pesta tahunan juga bukan hanya bercerita tentang  meminta perempuan  dengan menyebut nama  perempuan dalam lagu yang mereka inginkan atau kawin dari kampung satu ke kampung lain maupun di dalam kampung sendiri.  Apabila perempuan tersebut apabila suka  perempuan angkat lagu untuk laki tersebut tanda persetujuan atau penolakan terhadap laki-laki. Kemudian perempuan setuju maka  pada saat pesta babi bayar maskawin  atau selesai pesta resmi dikawinkan oleh orang tua secara resmi.

Selain itu mereka juga menyanyi terhadap pemimpin mereka, lagu-lagu mereka ceritakan tentang kebaikan, tentang kepemimpinan tanggung jawab moral juga tentang harap terhadap pemimpin mereka.

Mereka cerita dalam lagu terang seseorang yang mereka hormati pemimpin yang mendengar keluhan mereka dan perhatian  atas kebutuhan mereka yang sudah pernah dilakukannya dan harapan mereka selanjutnya. Selain itu pemimpin mereka yang datang dari kampung satu ke kampung satu mereka sambut dengan lagu menyebut nama pemimpin sebagai bentuk kehormatan dan tanda kasih sayang rakyat.

Selain itu lagu khusus dinyanyikan menggunakan bahasa filosofi dan metafora menyampaikan kebutuhan, harapan dan mimpi mereka disampaikan dengan tulus dan ikhlas dengan tangis karena terharu kedatangan pimpinan.  Tanda menangis tanda gembira dan terharu seseorang mereka rindukan tidak lama mereka tidak jumpa bisa berjumpa kembali. Atau dalam lagu misalnya  anak mereka sudah rindukan yang tidak mungkin kembali perhatikan mereka ternyata masih hidup, masih bisa kembali dan ingat mereka.

Hal inilah yang terlihat dalam sambut kedatangan pa Ones Pahabol dalam kunjungan di salah satu distrik suku Yully  kabupaten Yahukimo. Orang tua berdiri sambut kedatangan menyanyi sambil memegang panah menunjukkan harapan dan mimpi mereka tentang kepemimpinan.

Terlepas Orang kepentingan politik beliau saya secara pribadi sebagai anak yally bisa melihat raut wajah dan air bapa Ones P sebagai orang sangat paham sekali dua lagu-lagu dinyanyikan orang tua tentang dirinya dan harapan orang tuanya kepadanya.  Disisi lain beliau sangat paham budaya dan sambut kedatangannya melalui tarian atau bahasa Yally Yungkul.  

Dari dua lagu dinyanyikan bukan hanya soal kebaikan dan kepemimpinan bukan hanya seremonial acara sambutan seorang calon pemimpin. Dalam lagu juga secara tidak langsung  memberikan mandat kepemimpinan berikan loyalitas terhadap rakyat.

Secara politik maupun bapa Ones P dan saya Ones suhuniap sangat apresiasi kepada orang-orang tua yang masih memegang budaya dan tarian adat menunjukkan nilai indentitas orang yally sesungguhnya termasuk bapa Ones P terlihat sangat menghargai budaya karena beliau berdiri sambil menangis merasakan dengan hati bentuk penghormatan nilai budaya.

Karena orang lain mengatakan orang Yahukimo lebih khusus suku yally orang lain mengatakan kita orang Yahukimo ikut-ikutan kehilangan budaya orang-orang tua satu dua masih hidup kembali mengingatkan kita tentang  indentitas budaya.

Disaat polarisasi diciptakan, negara hancurkan indentitas budaya, peradaban manusia berakibat generasi mudah kehilangan indentitas, budaya, bahasa, tarian adat, dan kehidupan  masih ada sedikit menjadi pengingat buat kita yang hampir lupa  semua sejarah kita sendiri.

Di sisi lain atas nama agama beberapa organisasi gereja - gereja di Yahukimo mulai membakar nilai-nilai budaya, simbol budaya, nilai kultural dibakar dimusnahkan atas nama Tuhan, dalil agama dan penyembahan berhala. Selain itu atas nama aturan hirarki  gereja  mulai melarang pesta dansa, pesta tukar babi dengan tarian ( Yungkul)   saat gereja bakar panah bukan hanya alat berburu tetapi juga sebagai atribut dansa dalam pesta atau dansa.

Manuver gereja dengan hirarkinya juga satu upaya penaklukan  dan menghancurkan indentitas budaya orang Yahukimo lebih khusus Yally Hubla dan gasing masih sedikit bisa menjadi pengingat generasi Yahukimo sudah putus hubungan sejarah dan budaya.

Video dan tarian ini mengajak kita bahwa tidak semua budaya adat isti adat itu menghancurkan justru nilai kultural yang natural  mengajar tentang norma-norma kesopanan, kepemimpinan, moralitas etika  dan integritas dan manusia berwibawa serta bermartabat. Justru di saat gereja datang hancurkan nilai kebenaran keadilan norma sosial budaya dan adat  atas nama  gereja dalil penyembah berhala orang Papua semakin dihancurkan.

Dimana saat gereja hancurkan budaya kejahatan semakin masif, minuman keras , Narkoba, perang suku,  pencurian kekerasan semakin menghancurkan orang Papua. Dampak dari gereja dan pemerintah hancurkan budaya dan indentitas kejahatan semakin tak bisa dibendung di Papua kemerosotan iman, moralitas dan spritualitas orang Papua.

Akibat yang buruk di hadapi orang Papua secara keseluruhan tetapi orang Yahukimo akan terancam ekosida, etnosida dan genosida  secara sistematis dan masif  terhadap orang Yahukimo secara umum  bangsa Papua. Ancaman  ini ada di depan kita ini  akibat  sistem kolonialisme dan kapitalisme  tetapi  aktor utama adalah gereja atau agama ikut terlibat.

Semoga video ini sebagai pengingat untuk orang Yahukimo lebih khusus kami suku Yully. 


Nesta 

#Pengikut

@sorotan

#PapuaTerancamEtnosida

#Yahukimo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PENGKULTUSAN DAN FANATISME BUTA MEMBUNUH NALAR

FENOMENA PENGKULTUSAN DAN FANATISME BUTA MEMBUNUH NALAR Kepatuhan buta dan fanatisme pengkultusan melahirkan patronisme adalah tantangan dan...